Selasa, 18 September 2007

Biarkan Aku Menyapamu

tak terasa pagi menjelang, bergegas kita mempersiapkan "ini itu",
bekal di perjalanan kerja....
tak terasa sampai di tempat kerja....
menyelesakan tugas "ini dan itu "
tak terasa jiwapun kering dari sapa dan tanya...
selamat pagi saudaraku
dengan kesadaran jiwa aku menyapamu ....
menjadi teman berbagi rasa...
dari terpaan buaian dunia...
tuk sekedar pengingat dari alpa...
bahwa jiwa adalah harta termulia...
tuk sekedar memanusiakan selayaknya manusia ......

Bahlul dan Singasana Raja

ini ada kisah antara si bahlul {si bodoh} dan singgasana raja , tersebutlah pada zaman pemerintahan khalifah Harun Al-rasyid {salah satu dongeng yg terkenal negri 1001 malam dan abunawas {arabnya imam abu nuwas} ada seorang yg lugu sebut namanya si bahlul , suatu saat dia mau menghadap sang khalifah harun al-rasyid, syahdan singkat cerita dia berhasil sampai dalam istana, namun di dalam istana di temukannya kosong, lalu dia berpikir ingin mencoba duduk di singgasana sang raja, belum lama berselang masuklah pengawal istana, begitu di lihatnya si bahlul duduk di kursi singgasana, maka marahlah para penjaga istana ini dan mulailah si bahlul di pukuli dan di tendang,

alhasil si bahlul meraung-raung kesakitan di ikutin teriakan minta ampun, khalifah Harun al-rasyidpun keluar dari dalam kamarnya begitu mendengar teriakan bahlul yg kesakitan, "lepaskan ..." perintah sang khaisar, namun si bahlul tetap meraung-raung meminta ampun, "hi bahlul kamu sudah di lepaskan mengapa kamu masih meraung-raung minta ampun " hardik sang kaisar, " ampun paduka, beribu ampun , adapun saya meraung-raung kesakitan dan memohon ampun adalah membayangkan betapa berat yg akan di hadapi sang kaisar, lha wong saya yang baru 5 menit duduk di kursi singgasana saja sudah di pukuli sedemikian hebatnya apalagi paduka yang bertahun-tahun .....", pungkas si bahlul. ruangan itu hening senyap, namun dari relung kesadaran yg paling dalam semua mulai di hinggapi pertanyaan dan mengiyakan perkataan si bahlul bahwa betapa beratnya memikul amanah kepemimpinan ....

moral cerita : betapa beratnya menjadi pemimpin, setiap diri tentulah menjadi pemimpin, paling tidak setiap diri berfungsi menjadi khalifah/ pemimpin untuk dirinya sendiri, dan semua yd ada di dunia ini semua akan di mintai pertanggungjawaban dari sang pemberi........

Jumat, 07 September 2007

Proposal Normalisasi Kali Bekasi

Proposal Normalisasi kali Bekasi
No : RW01/Karangsatria/09/2007/001
Hal : Proposal Normalisasi Kali Bekasi
Lamp : 12 lbr


Bekasi 06 September 2007
Kepada YTH: Bp. Danny Setiawan Gubernur Jawa Barat

1. Muqadimmah :

Salam Sejahtera,
Semoga bapak Danny Setiawan selalu mendapat limpahan keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa dan di beri nikmat iman, taqwa dan sehat sehingga mampu menjalankan roda pemerintahan provinsi jawa Barat dengan selalu mengedepankan prinsip-prinsip kejujuran, keterbukaan, kehormatan serta semangat pengorbanan, sebagai wujud kesadaran atas pertanggungjawaban sejarah dan kemanusiaan, untuk mencapai tatanan hidup yang tenteram, aman, adil serta sejahtera lahir dan batin di mana tercipta keserasian antara kehidupan pribadi dan masyarakat, jasmani dan rohani, spiritual dan material, kebebasan dan ketertiban sehingga tercapai tatanan baru Masyarakat Madani yang dilandasi moral agama yang bersumber dari iman dan taqwa.
Selanjutnya bersama ini, kami atas nama warga Desa Karangsatria & Desa Satria Mekar khususnya dan selanjutnya mewakili seluruh warga yang tinggal di sekitar Kali Bekasi di wilayah Kec. Tambun Utara Kab. Bekasi menyampaikan informasi kepada bapak Danny Setiawan selaku Gubernur Jawa Barat bahwa abrasi Kali Bekasi sudah mengancap keselamatan dan ketentraman ribuan jiwa penduduk yang tinggal di sepanjang Kali Bekasi, hal ini di karenakan abrasi sudah berlangsung 8 tahun ke belakang, puncaknya pada banjir januari 2007 sehingga beberapa rumah sudah roboh {photo terlampir}, dan puluhan rumah yang lain sudah berada di bibir sungai {abrasi sungai sudah memakan rata-rata 13M2 tanah warga bersertifikat/ girik} sehingga kami memandang sudah mendesak untuk di adakan normalisasi Kali Bekasi guna menjamin ketentraman dan keselamatan seluruh warga yang tinggal di sepanjang Kali Bekasi
Kami ucapkan terimakasih yang tak terhingga untuk segera di tanggapi dengan langkah-langkah serius, kongkret terhadap usulan yang tertuang di dalam proposal ini.


2. Latar Belakang Masalah

Permasalahan abrasi Kali Bekasi sudah berlangsung dari tahun ke tahun dan hal ini sudah beberapa kali di laporkan kepada pihak-pihak yang terkait namun sampai sekarang belum mendapat tanggapan yang memadai, di khawatirkan jika tidak di ambil langkah dengan segera maka pada saat musim penghujan nanti akan menimbulkan korban yang tidak di inginkan.

Sesuai dengan hasil pertemuan dengan masyarakat per tanggal 04 Agustus 2007 bertempat di Desa Satria Mekar dan 31 Agustus 2007 di Desa karangsatria, di mana dari hasil pertemuan untuk meminta kepada kami sebagai perwakilan dalam memberikan advokasi sehubungan dengan permasalahan abrasi kali bekasi, selanjutnya sebagai wujud tingkat keseriusan daripada masalah ini kami lampirkan tandatangan warga berikut lampiran photocopy identitas penduduk yang tinggal di sepanjang kali Bekasi yang menghendaki untuk mendapat tanggapan dengan segera berikut rencana kongkret pelaksanaan normalisasi Kali Bekasi.

Selanjutnya kami menunjuk perwakilan warga dengan alamat dan nomor Telpon yang bisa di hubungi sehubungan dengan proposal ini adalah sebagai berikut :

1.} Dwi Budi Sulistiyana; RT05 RW17 Perum Bumi Anggrek U 263 Karangsatria Tambun Bekasi Phone : 021-68934899 email : budi_sulistiyana@volex.com
2.} Paryono ; RT04 RW08 Kp. Pisangan Desa satria Mekar tambun Utara Bekasi HP : 08161930045
3.} Bp. Nur Hasan Ketua RW01 Kp. Karangcongok Desa Karangsatria Tambun Utara
4.} Bp. Muhali Ketua RW02 Kp. Pisangan Desa Satria Mekar


3. Lampiran Photo



4. Halaman Pengesahan Warga

Selanjutnya kami lampirkan tandatangan berikut salinan identitas warga sebagai bentuk keseriusan masalah abarasi kali bekasi untuk segera mendapat tanggapan dan realisasi yang kongkret guna di ambil langkah-langkah yang di perlukan dan mendesak segera di implementasikan.



Perwakilan warga Desa KarangSatria
Hormat Kami ,
Team Advokasi





{Dwi Budi S} {Roheli/ Ketua RT06 }



Ketua RW 01 Kepala Desa Karangsatria





{ Nur Hasan } {Zaenudin Resan}


Camat Tambun Utara






{Junaedi Rakhman}
Penata Tingkat I / NIP : 40065132

Perwakilan warga Desa Satria Mekar
Hormat Kami ,






{Paryono} {Mardi/ Ketua RT03 }



Ketua RW 02 Kepala Desa satria Mekar





{ Muhali } {Sodikin}


Camat Tambun Utara






{Junaedi Rakhman}
Penata Tingkat I / NIP : 40065132

Tembusan :
Bupati Kab. Bekasi
DPRD Kab. Bekasi
DPRD Pemprov Jabar

Selasa, 04 September 2007

Abrasi Kali Bekasi Sangat Membahayakan Penduduk




”Setiap ada kejadian rumah warga ambruk terkena abrasi kali bekasi maka saya langsung melaporkan ke lurah...”, ujar Pak Nur Hasan ketua RW01 Kampung Karangcongok Desa Karangsatria kec. Tambun Utara kab. Bekasi, ”sepertinya masalah ini membentur tembok birokrasi ..” Dia mecoba menganalisa mengapa sampai sekarang tidak ada tindakan dari pemerintah daerah Bekasi ataupun pemprov. Jabar.

Kali bekasi merupakan kali besar yang membelah kota dan kabupaten bekasi bermuara ke laut, ketika musim penghujan tiba, arus air yang sangat deras menggerus bibir sungai sehingga pada 10 tahun terakhir rata-rata sudah 10 M tanah warga terkena pengikisan/ hilang dari titik awal, siang itu saya di temani ketua RW01 ketua RT06 dan beberapa warga kampung Karangcongok Desa Karangsatria Tambun Utara Bekasi menyaksikan langsung betapa sudah parahnya abrasi di kali bekasi, saya berhasil mengabadikan bebarapa rumah yang pondasinya ambrol kena terjangan saat banjir meluap pada January 2007, Terparah kondisinya ada ada rumah Bp. Mamat , tembok belakang jebol, beberapa kamar dan pondasi ambruk, alhasil seluruh genteng rumah hancur total alias rumah sudah tidak bisa di tempati, Rumah bapak Salamun dan bapak Anwarpun bernasip sama, namun mereka agak sedikit lega karena tidak hancur total, kamar mandi dan kamar belakang harus di relakan hancur, sungguh pemandangan yang menggunggah hati, sangat miris.....

Saya yakin jika hal ini terjadi pada petinggi negri ini maka normalisasi kali bekasi tidak akan menunggu hitungan bulan sudah di realisasikan, namun karena rakyat kecil yg terkena dampaknya maka sesuatu yang berbau kecil sangat mudah di abaikan dan di tindas kalau perlu di matikan atau di hilangkan dari muka bumi ini, sangat nyata abrasi moral dan budaya petinggi negri ini............, sebagai catatan warga yg terkena dampak abrasi ini adalah warga yang memang menpunyai hak tinggal di sepanjang kali bekasi alias tanahnya bersertifikat dan sebagaian masih dlm bentuk girik.....

Senin, 03 September 2007

Coretan Dinding 2



Minggu ini perdebatan cukup alot mewarnai pemilihan kalimat inspirator untuk di pampang di ”coretan dinding” kantor, akhirnya juri memutuskan kalimat dalam bahasa inggris lagi dengan pertimbangan customer/ visitor kita 95 % overseas.

“A little though can make such a big different thing “, saya sempat tertegun dengan kalimat ini, dalam banyak kasus hal-hal kecil sangat terabaikan, dengan berbagai dalih pembenaran; sibuk, nggak ada waktu, pasti dia malas, saya buru-buru, demi kebersihan kota, demi pembangunan, dan banyak lagi alasan pembenaran lain untuk mengabaikan hal-hal yang kecil.

Coba kita renungkan semenjak bangun tidur, berapa banyak dari kita merasa di buru-buru sehingga lupa mengecup kening & mendoakan anak yg masih pulas, tidak menyempatkan tegur sapa dengan pembantu yang dengan ikhlashnya telah menyiapkan sarapan pagi kita, satpam perumahan terbiasa setiap pagi melihat kita menginjak gas kendaraan dengan cepat, lebih dahsyat bisa kita jumpai saat di jalanan umum, dari sepeda motor yg mengambil jalan trotoar, memotong kendaraan lain, klakson tiada henti di iringi dengan sumpah serapah adalah hal biasa di negri ini, jarang sekali senyuman kita jumpai di jalanan, di angkutan umum lebih galak lagi situasinya, betapa banyak dari kita berebut masuk untuk sekedar mendapatkan tempat duduk, saling dorong dan sikutpun suatu hal yg di benarkan, lalu sampai di tempat kerjapun kita membiarkan kertas-kertas kerja berserakan, lalu dengan mudahanya keyboard kita menekan tombol “print” tanpa mengambil hasil printingnya….., saat makan siang tiba betapa banyak dari kita membiarkan makanan tersisa padahal buliran padi di hasilkan pak tani dengan rentang waktu & perjuangan yg cukup lama, amboiiiii mungkin satu halaman kertas inipun tidak cukup memuat daftar pengabaian hal-hal yg kecil…., lebih parah lagi sesuatu yg kecil menjadi alat permainan kekuasaan di negri ini, mereka di permainkan bagaikan barang dagangan demi mendapatkan atau sekedar melanggengkan nafsu kekuasaan…dengan alasan pembenaran masing-masing.

Sangatlah tepat relevansi kalimat di atas sehingga bisa di tarik menjadi satu kalimat “sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit “, kita bisa banyak belajar dari hal kecil untuk menuai yg besar…..angka sembilanpun di mulai dari angka satu lalu masihkan kita akan mengabaikan hal-hal kecil ?